blog ini merupakan sarana berbagi ilmu pendidikan

Slide 1

Dokumen 2024.

Slide 2

Foto dokumen Perpisahan 2024.

Slide 3

Dokumen perpisahan 2024.

Slide 4

Foto Dokumen Perpisahan 2024.

Pemotongan Tumpeng

Kepala Sekolah didampingi Oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan memotong tumpeng sebagai tanda sukur terhadap Tuhan.

Jumat, 08 Oktober 2010

Latihan Rutin Penggalang SMPN 3 Tebo

Kegiatan pramuka di SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo secara rutin dilaksanakan setiap hari sabtu. kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan, kebugaran serta keuletan para siswa yang menjadi peserta  ekskul. pelatihan tersebut dibina langsung oleh Onty Cornelly, S.Pd. (pembina pramuka yang ditunjuk oleh kepala sekolah) dan dibantu oleh siswa SLTA yang yang aktif dalam kegiatan pramuka.
 Gambar tersebut dari kiri kekanan: Agon. Budiman Tanjung, Ilham Perdana, Fajar srifman, Riki, Wisnu, Payogo, Sabang.(pembina pendamping)













Para pembina Pendamping  putra dan putri.

Senin, 04 Oktober 2010

Selamat Jalan Teman

INA LILAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN.
Telah Berpulang ke rahmatullah Siswa Smp Negeri 3 Kabupaten Tebo Sabtu 2 Oktober 2010. Anak tersebut bernama IMAM SAIFUDINNULLOH kelas 9A yang baru sekitar 3 bulan pindah dari Jawa. Iman meninggal disebabkan tabrakan dengan truk. peristiwa  naas tersebut terjadi pada tanggal 2 Oktober 2010 di Unit 8 Rimbo Ulu. Imam dikebumikan pada tanggal 3 Oktober sekitar pukul 12.00 wib di pemakaman umum Wiroto Agung. Diiringi sanak keluarga dan teman-teman seperjuangan.
Teman-teman, guru  merasa kehilangan Imam, karena ia anak yang sangat lucu dan mudah bergaul. tidak heran jika mereka mengadakan do'a bersama setelah pelaksanaan upacara bendera, Sening 4 Oktober 2010.
Do'a bersama tersebut diikuti oleh guru, Pegawai dan seluruh siswa SMPN 3 Kabupaten Tebo dan dipimpin oleh Darwin, S.Ag.







Sabtu, 02 Oktober 2010

 TABIR ASMARA
(KARYA A.AJI)

Bagian 1

Hujan rintik rintik yang diselingi kilat, sekilas menerangi malam yang gelap gulita. Sesekali terdengar lolongan anjing dan suara burung hantu bersautan.
Angin malam yang bercampur uap air hujan menerobos ke ventilasi jendela dan menggigilkan penghuni kamar. Namun begitu, tidak terjadi pada seorang gadis penghuni kamar nomor 13 pemondokan Asri milik pak Adnan.
Gadis itu berumur 15 tahun. Ia masih duduk di kelas 9 SMP. Namun begitu ia kelihatan sudah berumur 17 tahun. Wajah cantik, berkulit kuning lansap, berwajah bulat telur, bermata indah bak mata burung Hong, bulu matanya lentik, hidung mancung dan bibirnya merah delima sehingga tak salah bila ia dijuluki kembang sekolah.
Ia sedang gelisah, ntah apa yang dipikirkan. Tidurnya bolak-balik kekiri dan ke kanan. Sesekali terdengah lenguhan napas panjang seolah-olah membuang kekesalan.
“Apa salahku padanya…? Mengapa ia marah banget denganku kemarin.” Menerawang ke langit-langit kamar. “bukankah yang aku lakukan demi cintaku padanya. Atau mungkin ia sudah punya wanita idaman lain…” ia pun terbayang kejadian tadi siang.
“dara…! Kamu sungguh jahat….! Kenapa kau tega melakukan itu pada sahabatku?” apa salahnya terhadapmu ha…?
“Wan…! Apa maksudmu?”
‘Ah…, jagan berlagak bodoh kau! Bukankah kau yang mengatakan kalau Pramudya itu yang membuatku jadi gak benar! Kau harus tahu Pramudya itu satu-satunya temanku yang bisa mengerti akan diriku!”
“oh, jadi itu yang membuatmu kebakaran jenggot. Wan kamu belum tahu sebenarnya siapa Pramudya. Ia itu musang berbulu domba.!”