blog ini merupakan sarana berbagi ilmu pendidikan

Sabtu, 21 November 2015

TERLAMBAT MENGUTARAKAN CINTA

                                               TERLAMBAT MENGUTARAKAN CINTA


                                                                Cipt. Ustin Cahyo Hidayat

            Bising kicauan burung camar sembari menyambut sang mentari yang memancarkan indah cahayanya pada pagi hari ini, membuat dia tak sabar untuk bergegas pergi meninggalkan rumahnya untuk menuju ke sekolah, seperti biasanya walaupun dengan wajah yang pas-pasan dan tidak memenuhi standar internasional namun dia tetap berpenampilan modis bak artis dalam sinetron ganteng-ganteng serigala. Siapakah dia sebenarnya, remaja tanggung yang beranjak usianya ke 17 tahun, masih sekolah dan duduk dikelas 3 sekolah menengah atas dan satu hal yang terpenting adalah dia bernama Boy.
            Suatu pagi ketika Boy hendak pergi kesekolah dengan menunggangi kuda besi kesayangannya namun tanpa disengaja Boy melihat gadis cantik diseberang jalan yang sedang menunggu angkutan umum untuk menghantar gadis itu kesekolah, karena melihat kecantikan gadis itu, Boy pun memberanikan diri untuk mengajak gadis itu pergi bersama kesekolah.
“ hey cantik” ( rayu Boy dengan muka alay )
“iya hay juga” ( membalasnya dengan senyum manis )
“Cantik-cantik kok dipinggir jalan sendiri, ayo aku antarin kesekolah” ( tawar Boy sambil memasang muka sok ganteng)
“Maaf, itu pacar aku sudah datang untuk jemput aku” ( gadis itupun menghampiri pacar yang sudah menjemputnya)
            Boy hanya bisa terpelonggoh dan termenung saat mengetahui gadis itu sudah memiliki kekasih, “yah,,,ternyata cewek itu udah punya cowok padahal aku naksir sejak pandangan pertama, senyumnya aja manis dan membuat duniaku berubah, gimana rasanya ya kalau aku bisa jadi kekasihnya.( Boy mengkhayalkan menjadi kekasih gadis itu ) dan tak ia sadari bahwa ia sudah terpelonggoh selama 10 menit dipinggir jalan dan hal ini membuat Boy terlambat kesekolah.
            Ketika Boy melewati gerbang sekolah tiba-tiba Boy dicegat oleh satpam sekolah dan diintrogasi oleh satpam itu, Boy adalah salah satu siswa sekolah yang mempunyai prestasi Non- akademik dalam bidang keterlambatan saat berangkat ke sekolah, hal inilah yang membuat satpaam sekolah muak dengan apa yang dilakukan oleh Boy.  Boy sudah diperingati lebih dari 10 kali dan bahkan Boy pernah dipanggil kepala sekolah karena suka terlambat masuk sekolah dan mungkin Boy menganggap sekolahnya adalah milik orang tuanya sendiri.
            Tidak hanya mendapat omelan dari satpam sekolah, saat tiba dikelaspun boy kembali mendapat omelan sekaligus peringatan dari guru yang mengajar dikelas Boy dan tepatnya lagi guru itu adalah wali kelas Boy sendiri, Boy tak bisa menjelaskan apa yang terjadi kepada gurunya dan boy hanya termenung dan terdiam saat mendapatkan siraman rohani dari guru yang mungkin juga sudah bosan melihat kelakuan Boy yang selalu terlambat sekolah.
Sekarang sudah memasuki jam istirahat pertama dan Boy nampaknya masih lesu karena begitu banyak masalah yang dia hadapi termasuk juga masalah hati dan perasaanya kepada gadis yang telah mencuri hatinya, Bray salah satu teman dekat Boy merasa iba kepada Boy karena tak seperti biasanya boy seperti ini dan biasanya itu walaupun Boy lagi banyak masalah namun dia tetap mampu tersenyum dan tertawa.
            “ loe kenapa Boy kok lesu gitu” ( tanya Bray )
            “Iya Bray, tadi pagi aku jatuh Bray, sakittt banget” ( Boy memasang muka galau)
            “loh kamu jatuh darimana Boy, kok bisa sakit padahal aku lihat kamu gak papa Boy (bray memasang muka heran )
“Iya aku jatuh Bray,aku jatuh…jatuh cinta sama kekasih orang ni BrayL.
Disaat Bro dan Bray sedang bercerita tentang keadaan dan perasaan yang sedang dialami oleh Boy, tiba-tiba gadis yang disukai oleh Boy berjalan lewat depan kelas Boy. Akhirnya Bray memberitau Boy bahwa gadis itu adalah salah satu model ternama disekolahnya dan gadis itu bernama Bella Adellia sliczky, gadis percampuran antara darah Indonesia dan darah Jerman dan gadis itupun menjadi rebutan dan menjadi primate di sekolah tersebut, itu beberapa hal yang disampaikan oleh Bray kepada Boy tentang gadis itu.
Mendengar pernyataan yang disampaikan oleh Bray membuat Boy ragu untuk mendekati gadis itu, gadis itu campuran darah Indo-Jerman sementara Boy hanya percampuran darah jawa tengah – jawa timur, dan gadis itu adalah model dan primate dalam sekolah sementara boy hanya siswa yang suka terlambat sekolah dan siswa yang mempunyai wajah yang pas-pasan. Akhirnya Boypun merasakan apa itu namayan galau tingkat nasional gara-gara memikirkan cewek yang ia sukai, Boy selaku remaja yang dikenal berani dalam memgambil keputusan walaupun keputusan itu sering membuat dia gila akhirnya Boy memutuskan untuk tetap mendekati gadis itu dan boy akan berjuang agar dapat merebut hati dari gadis itu. Namun Boy tidak berusaha sendiri karena sebelumnya teman sejati boy yang bernama Bray siap membantu Boy untuk Mendekati Bella, yaaa kalau boeh jujur sebenarnya Bray terpaksa untuk membantu Boy.
“Bray,,,nanti pulang sekolah mau kan temani aku” ( Boy memohon kepada Bray)
“Kemana Boy, beli es teler ya, tau aja kamu boy kalau aku lagi haus ( sahut Bray dengan penuh semangat )
“Bukan Bray, temani aku buat minta nomor Bella
            “yah, kirain mau ngajak gue jajan loe Boy, Okelah nanti aku bantu ( Bray sedikit kecewa )
            “Oke Bray, lo mang sahabat gua paling T oto pe epe,,,Paling TOP ( memeluk Bray )

Tiba waktunya pulang sekolah Boy dan Bray pun akan menjalankan misi rahasianya untuk mencari dan mendapatkan suatu hal yang sangat berharga bagi Boy yaitu nomor handphone Bella adellia, ketika Boy dan Bray sedang menunggu bella digerbang sekolah namun bella tak kunjung muncul dihadapan Boy, hal ini membuat Boy agak kecewa karena dia gagal untuk mendapatkan nomor handphone Bella, akan tetapi disaat Boy dan Bray hendak pergi meninggalkan sekolah terlihat Bella sedang berjalan untuk pulang sembari menetekan air mata, melihat hal itu Boy menjadi binggung melihat apa yang terjadi dengan Bella dan boy memutuskan untuk menghampiri bella dan memberikan tawaran mengantarkannya pulang, Boy pun menghampiri Bella dan mencoba untuk mendekatinya.
            “Hey, kenapa kamu kok pulang sendiri dan kenapa kamu kok menangis” ( Tanya Boy )
            “hmmm aku gak papa kok, cuma kelilipan aja ni ( jawab bella bohong )
            “Yaudah daripada kamu jalan sendiri mending kamu tak antar pulang aja deh” (Boy memasang senyum manis dan harap-harap cemas)
            “hmmm ( Bella langsung naik ke motor Boy dan bersedia untuk diantarkan pulang)
Ketika dalam perjalanan Boy hanya bisa terdiam dan tak bisa berkata apa-apa, hati dan hidupnya bagaikan berada di surga karena Boy merasa sangat senang dan tenang saat menghantarkan Bella pulang, tak bisa dibayangkan sebelumnya oleh Boy bisa menghantarkan sesosok makhluk ciptaan tuhan yang sangat cantik seperti Bella ini semua berkat keberanian dan tekad bulat boy untuk mendekati Bella. Akhirnya sampai juga Boy didepan gerbang rumah bella dan Boy pun hanya terdiam kaku tak bisa berkata apa-apa, bella pun turun dari motor Boy lalu Bella menodongkan tangannya kepada Boy untuk berkenalan sekaligus mengucapkan terimakasih kepada Boy, dengan tangan yang bergemetar Boypun juga menodongkan tangannya kepada Bella dan Boy pun masih terdiam terbisu seribu bahasa, mungkin efek spot jantung dengan cewek cantik.
“Namaku Bella, terimakasih atas kebaikanmu, oh iya nama kamu siapa” ( Tanya bella sembari memberikan senyum manisnya )
            “hmmm I I I iyaa sama-sama, nama aku Boy” (Terbata-bata saat berkata )

            “hmmm bolehkan aku minta nomor handphone kamu Bel ( gemetar seluruh badan Boy )
“ Boleh kok Boy, ni 081373424215
Setelah mendapatkan nomor handphone Bella, Boy pun bergegas untuk pulang kerumahnya dan sampainya ia dirumah ia langsung menuju kekamar dan diapun teriak kegirangan setelah mendapatkan nomor handphone Bella, tempat tidur Boy pun menjadi panggung konser tat kala Boy loncat kesana kesini Karena merasa sangat bahagia dan merasa bahwa dunia ini hanya milik boy semata.
Namun boy belum berani untuk sms Bella dan sebelum Boy tidur barulah dia memberanikan diri untuk sms Bella, dia tak bisa membayangkan apa yang dia rasa apabila Bella membalas smsnya, dengan harap-harap cemas Boy pun lansung mengirim sms kepada Bella
“Selamat malam Bella, ini aku Boy” ( sms yang dikirim Boy )
            Boy pun menunggu balasan sms dari Bella, namun sayaang sekali bella tidak membalas smsnya dan diapun menjadi galau dan tidak bisa tidur karena terus membayangkan wajah dan senyum Bella. Pagi itu tat kala boy selesai mandi dan dia melihat handphonenya berdering dan ternyata itu sms dari Bella, Boy pun menjadi salah tingkah dan membuat boy terbalik memasang celana karena terlarut dalam yuforia kegembiraan saat Bella membalas sms boy.
“Maaf boy, semalam aku sudah tidur” (isi sms dari Bella)
“Iya Bella, gak papa kok” ( balas boy dengan muka memerah Karena malu)
“Boy, aku boleh minta tolong gak, aku nebeng kesekolah ya”
“ Oke Bella dengan senang hati” ( Boy pun semakin dibuat tak berdaya oleh Bella )
Boy dan Bella pun berangkat sekolah bersama dan boy tidak bisa membayangkan bisa sedekat ini dengan Bella. Saat dalam perjalanan Boy bertanya kepada bella, Jika kamu aku antar gini apa cowok kamu gak marah Bell dan Bella pun berkata bahwa dia sudah tidak memiliki Pacar.
Hari-hari terus berlalu lebih dari 100 malam telah dilewati oleh Boy dan Bellabersama, mereka semakin hari semakin dekat tetapi Bella belum juga tau tentang perasaan Boy karena Boy pun belum pernah mengatakan apa yang dia rasakan, cinta dan sayangnya kepada Bella tak pernah ia ucapkan kepada Bella.
Hari ini bertepatan pada hari pentas seni dan Boy mempunyai rencana untuk mengutarakan cintanya kepada Bella yang telah ia pendam sejak lama, melihat kedekatan antara dia dan Bella, dia yakin bahwa Bella tidak akan pernah mengecewakan Boy.
“Bella, ada sesuatu yang ingin aku katakana padamu” ( Boy memasang muka serius )
“ Iya Boy, ngomong aja” ( Sambut Bella )
“ Bell, sebenarnya aku udah lama suka sama kamu, semenjak pertama kali aku melihat   kamu, benih-benih asmara dan tunas cinta dalam hatiku sudah mulai muncul untukmu Bell, aku seneng banget saat bisa disampingmu dan aku bahagia bisa bersamamu Bell, Love You Bell” ( ungkap Boy dengan wajah tertunduk )

“Boy, sebelumnya aku ucapkan terimakasih untuk semua yang kamu berikan kepadaku, aku tak tau bagaimana caranya untuk membalas apa yang telah kamu lakukan selama ini dan maaf aku tak sempat memberi taumu bahwa satu minggu yang lalu aku menerima cinta dari orang lain dan itu berarti bahwa sebenarnya aku sudah memiliki kekasih, seribu kata maaf Boy” ( Sembari meneteskan air matanya )
           
Mendengar perkataan dari Bella itu membuat Boy sangat kecewa dan Boy tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk menghadapi semua ini, Boy diam seribu bahasa seakan ia telah terbang tinggi keawan lalu jatuh keras kedasar jurang dan membuat hati Boy hancur lebur. Boy hanya memberikan senyum palsunya kepada Bella agar Bella tidak tau bahwa sebenarnya hati Boy sedang hancur. Boy sadar apa kesalahannya, tak seharusnya ia menyembunyikan apa yang ia rasakan kepada Bella, ia cinta namun tak berani mengungkapkan dan ia sayang namun tak berani mengutarakan semuanya.
“Boy,,,aku tau kamu pasti sangat kecewa dengan aku, tapi menurut aku tak mesti menjadi kekasih untuk tetap mencintai dan menyayangi seseorang, kita bisa menjadi sahabat bahkan kitapun bisa menjadi saudara. ( Utara Bella sambil memegang tangan Boy )
“ Iya Bell, aku tau itu ( memberikan senyuman kepada Bella walaupun dalam keadaan  yang sangat kecewa )
            Dengan penuh kesadaraan, Boy pun juga yakin bahwa cinta itu tidak harus memiliki seseorang tuk jadi kekasih, kasih dan sayang kita bisa kita tunjukan walau hanya sebatas sahabat maupun saudara, dan Boy pun yakin bahwa suatu saat kebahagiaan itu aakan datang menghampirinya walaupun dia harus melewati badai dan rinntangan yang menerjangnya, akhirnya Boy pun masih bisa tersenyum dan Boy juga masih tetap ada untuk orang yang ia cintai dan ia sayangi yaitu Bella, mungkin hingga akhirnya suatu saat nanti Bella jatuh kedalam pelukan Boy.  

0 komentar:

Posting Komentar