blog ini merupakan sarana berbagi ilmu pendidikan

Slide 1

Dokumen 2024.

Slide 2

Foto dokumen Perpisahan 2024.

Slide 3

Dokumen perpisahan 2024.

Slide 4

Foto Dokumen Perpisahan 2024.

Pemotongan Tumpeng

Kepala Sekolah didampingi Oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan memotong tumpeng sebagai tanda sukur terhadap Tuhan.

Kamis, 28 Oktober 2010

Senandika Sumpah Pemuda

Dalam mengenang Hari Sumpah pemuda tahun ini (2010) mari kita renungkan dengan dalam hal-hal yang telah terjadi di negeri tercinta ini. berikut bahan renungan dalam puisi yang saya tulis pada tahun 2002

SENANDIKA SUMPAH PEMUDA

Tujuh puluh empat tahun yang silam
Orang-orang inginkan kehadiranku
Lupakah kau bahwa Young Ambon, yong java,
Young Sumatra, dan yang lainnya menciptakanku?
Lupakah kau betapa aku kau gunakan
Mengusir Belanda?

Kini kau telah merdeka
Reformasipun bergulir seiring masa
Kau palingkan hatimu dariku
Kau cerai beraikan aku
Kau potong kakiku di Timor Timur
Kau muntahkan darahku di Sambas
Kau cabut hatiku di tanah Rencong

Jerit tangis lolongan kematian
Telah memorakporandakan isi dadaku
Hingga serpihan yang tiada tentu

Lihat luluh lantak tubuhku
Digoncang badai, hingar-bingar yang tiada menentu
Kilat menyambar, petir menggelegar
Tenggelam jerit piluku

Sungguh kupinta padamu
Peluklah daku, satukan diriku
Seperti dulu
Aku dalam kasihmu.

Tebo, Oktober 2002
Ahmad suwaji

Kembali Pada Fitrah Sumpah Pemuda

Pemuda adalah tulang punggung negara. itulah ungkapan yang sering kita dengar sejak jaman dulu hingga sekarang. apakah slogan itu memang benar tertanam pada pemuda zaman sekarang atau hanya sekedar ungkapan  kata0kata yang indah saja. 
Menilik dari dari sejarah perjuangan bangsa sejak zaman penjajah, pemuda selalu menjadi motor penggerak dalam segala pembaruan. mereka selalu mendobrak para penguasa yang dianggap tidak adil, berlaku semena-mena dan tidak memihak rakyat. mereka menempuh jalan kekerasan untuk mendobrak ketidak adilan tersebut.
Pada era teknologi canggih ini, nampaknya semangat itu sudah mulai kendur. jangankan mereka berjuang untuk rakyat, memperingati Hari Sumpah Pemuda saja kadang dilupakan. Memamng ada sebagian pemuda yang masih berkobar darah mudanya, mereka berteriak dijalanan atau bahasa populernya parlemen jalanan. Tapi apakah mereka murni untuk rakyat? kalau ya.... rakyat yang mana yang diwakili....? karena sebagian besar rakyat tidak menyukai cara-cara mereka yang anarkis, tidak tahu kesantunan. Mereusak fasilitas umum, dan mengganggu ketertiban lalu lintas, menyandra kendaraan, merusak kendaraan merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan mereka. 
Jika fasilitas umum yang dirusak, rakyatlah yang rugi. Pemerintah akan membangun lagi fasilitas tersebut dengan biaya negara. uang yang seharusnya untuk keperluan lain hanya untuk membangun fasilitas umum yang dirusak oleh para parlemen jalanan.
Sejak runtuhnya Rezim Soeharto, apa yang didapat oleh rakyat? tidak semua positif tapi banyak negatifnya. contohnya, harga diri bangsa diinjak-injak oleh bangsa lain. tayangan yang tidak layak ditonton oleh anak-anak sekarang dijejalkan di berbagai media, timbul berbagai konflik horizontal, kemerosotan akhlaq. Pembangun di daerah semakin parah, Korupsi semakin merambah kalangan bawah. Macam itukah yang diinginkan oleh para orang-orang yang menganggap dirinya pahlawan reformasi????
Memang ada si untungnya dengan lengsernya rezim soeharto, antara lain, bebas berbicara, bebas mengkritik sehingga norma kesopanan hilang. Banyak timbul raja-raja kecil yang menguasai daerah tingkat dua yang notabene menambah lapangan kerja. Tapi rakyat kecil tidak merasakan manfaat yang besar dari hasil reformasi. 
Tanggal 28 Oktober 2010 mari kita jadikan hari untuk menata diri. tuntaskan cita-cita reformasi. jangan hanya bisa menumbangkan suatu rezim, tapi harus bisa membangun suatu rezim. Lawan segala tidak keadilan dengan cara-cara yang terpuji. Gunakan Akal jangan okol. Jangan mau ditunggangi oleh kepentingan individu maupun kelompok tertentu. Kembali kepada fitrah sumpah pemuda.



Selasa, 26 Oktober 2010

Ditinggalkan
By : Wahyu kurniawan (ix f )
Kumohon relakanlah semua yang telah terjadi
Jangan pernah menganggap cintaku ini
Dan cintailah dirinya yang pernah Kau cintai
Mungkin tinggallah aku sendiri

Akankah ini cinta yang suci ?
Karna kau telah menghianati hati ini
Dengan semua yang telah terjadi
Akankah ini takdir ilahi

Biarlah sakit kurasakan di bulan ini
Menggauli indah bersama mentari pagi
Ku kini terdiam mengembun dalam hati
Untuk seseorang, yang tiggalkan ku sendiri
Cinta.. Apa itu cinta?
Yang datang dan pergi tanpa berita
Datang dengan bahagia dan pergi meninggalkan duka
Tuhan, apa cinta sejati ada?

Buatlah dirimu berharga di depan 1 cinta
Setia pada 1 nama
1 nama yang mampu membuatmu bahagia
Dan berikanlah cinta dengan setulus jiwa
Jika aku harus memilih hidup tanpa dirinya
Maka akan aku coba menjalaninnya
Tapi jika aku harus memilih hidup tanpa kasih sayangnya
Maka aku akan sedih karenannya

Ketika sekian lama kucari cinta sejati
Kini setelah kudapat Cuma hanya mimpi
Hidup penuh luka di hati
Terutama pilihan dalam pendamping hidup ini

Tetapi hatiku belum bisa memilih
Aku yang diliputi perih
Karena dia begitu terkasih
Mungkin ini akan bertambah perih

Cinta tidak pernah melihat
Apa, siapa, kapan, mengapa dan sebab maupun akibat
Cinta hanya tahu bahwa dirinya adalah sebuah alat
Alat yang selalu di gunakan tanpa tahu akibat

Mentari pagi menghangatkan bumi
Arahkan langkah menuju yang pasti
Mencintai adalah mengagumi dengan hati
Mengagumi dari hati sanubari

Wahai engkau permata hikmat
Cinta yang dulu hendaklah ingat
Dapat pacar baru yang lama ingat
Tetaplah kenal walaupun Cuma bersahabat

Cinta adalah sesuatu yang bahagia
Jangan pernah mencintai seseorang dengan kesempurnaannya
Tapi jadikanlah dia sempurna
Dengan cinta yang kau berikan padanya

Tetaplah menjadi bintang dihatiku
Agar cintaku tetap abadi untukmu
Spesial buat kekasihku
Yang telah pergi meninggalkanku

Hari-hari kujalani tanpa semangat
Ingin rasanya aku melihat
Senyummu dulu yang memberi semangat
Seperti awan yang melengkapi langit

Cinta kita akan ku pertahankan
Tangan dan kaki rela kuserahkan
Darah keringat rela ku cucurkan
Demi cinta semua kan ku korbankan

Biarlah tangan ini patah
Lalu ia buang ke tempat sampah
Hingga mengucapkan kata sumpah
Mungkin hati ini takkan marah

Tapi apa balasanmu
Kau malah buatku semakin pilu
Dengan semua penghianatanmu
Dan semua janji bohongmu

Apakah kau tahu cinta ini
Sungguh sangat menyakiti
Tapi, ku makhluk yang tidak bermateri
Dan tak punya reputasi

Kembali teringat raut wajahmu di angan
Taburan cinta mengikuti sebuah senyuman
Tapi hati ini tak bisa ku ungkapkan
Nyaliku menciut terlalu siang tuk diucapkan

Dengarkan, resapi dan cobalah kau mengerti
Karna setiap kesedihan perlahan menghampiri
Selalu teringat pada setiap langkah kaki
Setiap detik berdetak mennusuk-nusuk di hati

Olehku kau sosok yang punyai arti
Kau puisi yang berarti
Di hatiku ini
Ketika datang sunyi

Aku butuh dunia dan kau
Menjadi pendamping ketika ku rasakan galau
Aku butuh cinta dan k au
Adalah cinta saat ku rasakan galau

Kau ada untuk melengkapi diriku
Kau tercipta untuk menutupi kekuranganku
Kau adalah belahan dariku
Yang tercipta untuk melengkapi hidpku

Kau adalah belahan hatiku
Yang terangi aku
Dan membimbingku
Dengan cintamu

Kau……..
Hangatkan jiwaku
Dan slimuti aku
Dengan kasihmu





sekian

Ibundaku Sayang (Rio Pambudi)

IBUNDAKU SAYANG
(Ahmad Khanif Rio Pambudi)

Bunda, kau adalah pahlawanku
Kau pertaruhkan nyawamu
Hanya untuk melahirkanku
Kau melahirkanku, lalu merawatku

Kau tak pernah bosan menyayangiku
Bunda, kau selalu ada di hatiku
Kau adalah bintang hatiku
Semoga  kedamaian selalu ada untukmu

Bunda, kau bagaikan matahari
Yang selalu menyinariku
Kau selalu mewarnai hari-hari
Dengan cinta yang kau berikan untukku

Bunda, kau adalah wanita yang mulia
Kau melahirkanku dengan bertaruhkan nyawa
Kasih sayangmu tak terhingga
Ku takkan sanggup tuk membalasnya

Cintaku padamu hanya sebatas lisan
Cintamu padaku tak terbataskan
Bunda, tulus cintamu
Kan abadi dalam hidupku

Cintaku padamu sering palsu
Cintamu padaku sejati selalu
Cintaku padamu bagai debu
Cintamu tak terbayang kalbu

Di saat malam yang gelap gulita
Ku teringat akan kasih sayang bunda
Hidupku kan terasa hampa
Tanpa kasih sayang darinya

Bunda, kau menyayangiku  sepenuh hati
    Namun ku menyayangimu dengan setengah hati
Kau sering berkorban untukku
Namun ku tak pernah berkorban untukmu

Bunda, kau hanya memberi
Dan tak mengharapkan kembali
Oh bunda, kasih sayangmu
Takkan terlupakan olehku

Bunda, ku ingin kau selalu temaniku
Ku ingin kau selalu ada di dekatku
Ku ingin kau selalu menyayangiku
Dan ku ingin habiskan waktu bersamamu

Kau selalu ada saat ku butuhkan
Namun, ku tak selalu ada saat kau butuhkan
Bunda, apa yang haris ku lakukan
Tuk membalas semua yang kau berikan

 
Bunda, kau selalu menasehatiku
Namun ku selalu menghiraukan itu
Penyesalan kadang menghampiriku
Jika teringat hal itu

Bunda, kau selalu membahagiakan ku
Kau selalu mendoakan ku
Kau selalu berkorban untukku
Dan kau juga selalu merawatku

Bunda, kau selalu menyayangi ku
Kau selalu mencintai ku
Dan juga melindungi ku
Namun, tak ku sadari itu


Bunda terima kasih ku untuk mu
Atas cinta yang kau berikan untuk ku
Dan juga kasih sayang mu
Yang tak kan pernah terlupakan oleh ku

Tiada rupa sebaik dirimu
Tiada kata selain nasehatmu
Tiada hari tanpa dirimu
Hidup ku tak berarti jika tanpa mu



Bunda, andaikan ku bersayap merpati
Kan ku ajak kau mengitari bumi
Berhari-hari tiada henti
Demi untuk menyenangkan hati



Bunda, hanya untaian kata
Yang dapat ku berikan
Tuk membalas semua
Yang selama ini kau berikan


Bunda, maafkan lah anakmu
Yang tak pernah mendengarkan nasehatmu
Yang selalu membantahmu
Yang selalu mencacimu

Yang sering melawanmu
Yang sering berkata kasar padamu
Yang sering berbohong kepadamu
Dan sering menyakiti hatimu


Walaupun ku sering menyakitimu
Namun kasih sayangmu
Dan juga rasa cintamu
Tak berkurang sedikitpun untukku



Bunda, mungkinkah kita kan selalu bersama
Walau terbentang jarak diantara kita
Biarkankan ku peluk erat bayangmu
Tuk melepaskan semua kerinduanku



Tuhan, berilah nikmatmu kepada bunda
Dan berikan umur yang panjang kepadanya
Agar ku dapat membahagiakannya
Sampai ia menutup mata


Terima kasih atas kasih sayangmu
Tulus cintamu untukku
Dan juga putih kasihmu
Kau abadi dalam hidupku


Bunda, kanku berikan cintaku
Dan juga kasih sayangku untukmu
Ku kan selalu menjagamu
Hingga waktu kan menjemputku






   

Syair Cahaya Harapan (Agus Rustiono)

CAHAYA HARAPAN

                                                       Karya:Agus Rustiono {IX F}

Jika kau datang dengan senyuman
Ku merasa senang tak karuan
Ku senang karena tuan
Membawa ilmu berjuta harapan

Cahayamu menyejukkan hati
Pikiran menjadi suci
Ku merasa hidup kembali
Dari kebodohan yang keji

Hari-hari pergi berlalu
Ku jalani hari dengan mu
Kau menuntun diriku agar maju
Dengan beribu cahaya ilmu

Wahai engkau matahariku
Cahayamu menyentuh kalbu
Bagaikan pena dan buku
Menggoreskan tinta berjuta ilmu

Aku ingin hidupku tak hampa
Dari seribu hiasan dunia
Karena dunia bagaikan kata
Yang bisa berbohong dan berdusta

Engkau adalah pahlawan bangsa
Yang terus memberi dan berdo’a
Kepada semua generasi muda
Yang telah luluh dari hiasan dunia

Kini aku berusaha tuk berjuang
Ilmu sucimu kan kupegang
Kebodohan kan kuterjang
Meski harapan setinggi bintang

Harapan kini di depan mata
Aku terus berusaha dan berdo’a
Karena sebuah cita-cita
Yang kan memulihkan generasi bangsa

Wahai cahaya suciku
Engkau selalu memberi lmu
Meskipun ilmu setitik salju
Kan berharga untukku

Namun, kini hati mulai gelap
Kecemburuan mulai menghadap
Ku terjerumus kedunia gelap
Bagaikan merpati kehilangan sayap

Sungguh malang nasibku
Iri dengki datang padaku
Hanya karena orang itu
Yang membuat hati cemburu

Kabar mulai membawa isu
Kabar angin tentang diriku
Ku teguhkan hati agar maju
Dari hati yang telah membeku

Cahaya suci mulai redup
Ingin berkata namun tak sanggup
Hatiku kini mulai gugup
Tak karuan dan tertutup
Cahayamu kini melayang
Tak ada kasih dan sayang
Canda tawa tak bisa terbayang
Karena sayang sudah hilang

Kini benci menyatu dengan hati
Kini cemburu sudah menghantui
Kini hati sudah tak suci
Karena penuh iri dengki

Hidupku kini sudah hampa
Tak ada canda dan tawa
Rasa kasih tak berharga
Rasa sayang tak ada guna

Cahaya suci menjadi hitam
Cahaya suci tertutup malam
Terjerumus kegelapan yang dalam
Rasa sakit datang mencekam

Kini tuan mulai bosan
Menghindariku dari pandangan
Tak ada lagi senyuman
Pikiranku tak karuan

Semangat mencoba tuk bangkit
Dari segala rasa sakit
Kan ku hadapi meski rumit
Dari cobaan yang begitu pahit

Matahari kini datang menghampiri
Membawa cahaya suci
Cahaya yang menyejukkan hati
Dan memusnahkan iri dengki

Rasa sayang mulai mendekat
Dari cobaan yang begitu dahsyat
Kobaran api membakar semangat
Membuat hati teguh dan kuat

Kini hati bangkit dari jatuh
Meski teman menjadi musuh
Semangatku takkan rapuh
Karena ilmu kan mengayuh
Kasih dan sayang telah ada
Karena ku berusaha dan berdo’a
Harapan kan datang menyapa
Menjemput hari esok yang bahagia

Tuan, kini kau teguhkan hatiku
Dari hiasan dunia yang merayu
Yang kan membuat hati menjadi batu
Dan hancurkan semua harapanku

Pengorbananmu kan ku abdi
Hatiku menjadi saksi
Harapan kan ku cari
Sampai akhir hayat ini

Engkau tak mengenal lelah
Engkau tak kenal menyerah
Engkau tak mengenal pasrah
Meski mata meneteskan darah

Kini cahayamu menghiasi
Dari hari yang dulu sepi
Terjerumus iri dengki
Dan segala hiasan duniawi

Keinginan sudah ku genggam
Kebodohan kan ku hantam
Beribu harapan kan kutanam
Bagai bintang menerangi malam