blog ini merupakan sarana berbagi ilmu pendidikan

Senin, 25 Oktober 2010

Syair Cahaya Harapan (Agus Rustiono)

CAHAYA HARAPAN

                                                       Karya:Agus Rustiono {IX F}

Jika kau datang dengan senyuman
Ku merasa senang tak karuan
Ku senang karena tuan
Membawa ilmu berjuta harapan

Cahayamu menyejukkan hati
Pikiran menjadi suci
Ku merasa hidup kembali
Dari kebodohan yang keji

Hari-hari pergi berlalu
Ku jalani hari dengan mu
Kau menuntun diriku agar maju
Dengan beribu cahaya ilmu

Wahai engkau matahariku
Cahayamu menyentuh kalbu
Bagaikan pena dan buku
Menggoreskan tinta berjuta ilmu

Aku ingin hidupku tak hampa
Dari seribu hiasan dunia
Karena dunia bagaikan kata
Yang bisa berbohong dan berdusta

Engkau adalah pahlawan bangsa
Yang terus memberi dan berdo’a
Kepada semua generasi muda
Yang telah luluh dari hiasan dunia

Kini aku berusaha tuk berjuang
Ilmu sucimu kan kupegang
Kebodohan kan kuterjang
Meski harapan setinggi bintang

Harapan kini di depan mata
Aku terus berusaha dan berdo’a
Karena sebuah cita-cita
Yang kan memulihkan generasi bangsa

Wahai cahaya suciku
Engkau selalu memberi lmu
Meskipun ilmu setitik salju
Kan berharga untukku

Namun, kini hati mulai gelap
Kecemburuan mulai menghadap
Ku terjerumus kedunia gelap
Bagaikan merpati kehilangan sayap

Sungguh malang nasibku
Iri dengki datang padaku
Hanya karena orang itu
Yang membuat hati cemburu

Kabar mulai membawa isu
Kabar angin tentang diriku
Ku teguhkan hati agar maju
Dari hati yang telah membeku

Cahaya suci mulai redup
Ingin berkata namun tak sanggup
Hatiku kini mulai gugup
Tak karuan dan tertutup
Cahayamu kini melayang
Tak ada kasih dan sayang
Canda tawa tak bisa terbayang
Karena sayang sudah hilang

Kini benci menyatu dengan hati
Kini cemburu sudah menghantui
Kini hati sudah tak suci
Karena penuh iri dengki

Hidupku kini sudah hampa
Tak ada canda dan tawa
Rasa kasih tak berharga
Rasa sayang tak ada guna

Cahaya suci menjadi hitam
Cahaya suci tertutup malam
Terjerumus kegelapan yang dalam
Rasa sakit datang mencekam

Kini tuan mulai bosan
Menghindariku dari pandangan
Tak ada lagi senyuman
Pikiranku tak karuan

Semangat mencoba tuk bangkit
Dari segala rasa sakit
Kan ku hadapi meski rumit
Dari cobaan yang begitu pahit

Matahari kini datang menghampiri
Membawa cahaya suci
Cahaya yang menyejukkan hati
Dan memusnahkan iri dengki

Rasa sayang mulai mendekat
Dari cobaan yang begitu dahsyat
Kobaran api membakar semangat
Membuat hati teguh dan kuat

Kini hati bangkit dari jatuh
Meski teman menjadi musuh
Semangatku takkan rapuh
Karena ilmu kan mengayuh
Kasih dan sayang telah ada
Karena ku berusaha dan berdo’a
Harapan kan datang menyapa
Menjemput hari esok yang bahagia

Tuan, kini kau teguhkan hatiku
Dari hiasan dunia yang merayu
Yang kan membuat hati menjadi batu
Dan hancurkan semua harapanku

Pengorbananmu kan ku abdi
Hatiku menjadi saksi
Harapan kan ku cari
Sampai akhir hayat ini

Engkau tak mengenal lelah
Engkau tak kenal menyerah
Engkau tak mengenal pasrah
Meski mata meneteskan darah

Kini cahayamu menghiasi
Dari hari yang dulu sepi
Terjerumus iri dengki
Dan segala hiasan duniawi

Keinginan sudah ku genggam
Kebodohan kan ku hantam
Beribu harapan kan kutanam
Bagai bintang menerangi malam


         







0 komentar:

Posting Komentar